Assalamualaikum Wr.WB.
Selamat pagi atau apalah pokoknya, Yang penting saya udah ngucapin selamat buat kalian entah pagi,siang,sore,malam,subuh,maupun tidur.(wkwk). ini postingan blog pertama saya . harap simak tulisan atau sedikit tips dan trick,pengetahuan untuk kalian semua. langsung saja , saya akan menulis tentang sebuah artikel yang berjudul "KEARSIPAN” langsung saja kita simak bareng-bareng.. oke!...
Selamat pagi atau apalah pokoknya, Yang penting saya udah ngucapin selamat buat kalian entah pagi,siang,sore,malam,subuh,maupun tidur.(wkwk). ini postingan blog pertama saya . harap simak tulisan atau sedikit tips dan trick,pengetahuan untuk kalian semua. langsung saja , saya akan menulis tentang sebuah artikel yang berjudul "KEARSIPAN” langsung saja kita simak bareng-bareng.. oke!...
·
Pengertian Arsip
Secara
etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu
archium yang artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip
itu memang menunjukkan tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya,
tetapi perkembangan terakhir orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai
warkat itu sendiri. Schollenberg menggunakan istilah archives sebagai
kumpulan warkat itu sendiri, dan archives instution sebagai gedung arsip
atau lembaga kearsipan.
Kata arsip
dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali atau benang.
Dan memang pada zaman dahulu tali atau benang inilah yang digunakan untuk
mengikat kumpulan warkat/surat. Sehingga arsip-arsip itu mudah digunakan.
Setelah kita
mengetahui kata arsip menurut etimologi, maka sebagai perbandingan dapat
dipelajari pengertian arsip dari beberapa sumber.
a) Segenap
warkat dari suatu organisasi kenegaraan atau badan swasta yang diadakan
dalam penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan organisasi tersebut dan
yang dipandang berharga untuk disimpan secara permanen bagi
suatu keperluan.
b) Tempat
dimana warkat-warkat organisasi disimpan secara tertib. Untuk pengertian
yang kedua ini lebih tepat dinyatakan dengan istilah archival intsituation
(kantor arsip).
a) Naskah-naskah
yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga negara dan badan-badan
pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
b)
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan swasta/perorangan dalam
bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam
rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Kearsipan
berasal dari kata arsip dalam bahasa Inggrisnya file sedangkan kearsipan
disebut filing. File adalah bendanya sedangkan filing adalah kegiatannya.
a)
Penyimpanan warkat (filing) merupakan kegiatan menaruh warkat-warkat dalam
suatu tempat penyimpanan secara tertib menurut sistem, susunan dan tata
cara yang telah ditentukan, sehingga pertumbuhan warkat-warkat itu dapat
dikendalikan dan setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan
kembali. Lawan dari penyimpanan warkat (filing) adalah pengambilan warkat (finding).
b) Sistem
penyimpanan warkat (filing system) adalah rangkaian tata cara yang teratur
menurut suatu pedoman untuk menyusun warkat-warkat sehingga bilamana
diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
Jenis-jenis
arsip dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Arsip
kepegawaian, contoh: Daftar riwayat hidup pegawai, surat lamaran,
surat pengangkatan pegawai dan rekaman prestasi.
b. Arsip
keuangan, contohnya: laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar
gaji, bukti pembelian, dan dan surat perintah bayar
c. Arsip
pemasaran, contoh: Surat penawaran, surat pesanan, surat
perjanjian penjualan, daftar pelanggan dan daftar harga.
d. Daftar pendidikan,
contohnya: kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir siswa, raport dan
transkip mahasiswa.
3.2. Arsip
menurut bentuk dan wujud fisiknya. Penggolongan arsip menurut bentuk
dan wujudnya, khususnya lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan dalam
merekam informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya, arsip dapat
dibedakan menjadi:
a. Surat,
contohnya: naskah perjanjian/kontrak, akta pendirian perusahaan,
surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan dan tabel.
b. Pita
rekaman
c. Mikrofilm
d. Disket
e. Compact
disk
f. Flast
disk
3.3. Arsip
menurut nilai gunanya. Penggolongan arsip berdasarkan nilai dan
kegunaannya ada 7 macam, yaitu:
a. Arsip
bernilai informasi, contoh: pengumuman, pemberitahuan dan undangan
b. Arsip
bernilai administrasi, contohnya: ketentuan–ketentuan organisasi,
surat keputusan, prosedur kerja, dan uraian tugas pegawai.
c. Arsip
bernilai hukum, contoh: akta pendirian perusahaan, akta kelahiran,
akta perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa dan keputusan pengadilan.
d. Arsip
bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan
gambar foto dan peristiwa
e. Arsip
bernilai ilmiah, contoh: hasil penelitian
f. Arsip
bernilai keuangan, contoh: kuitansi, bon penjualan, dan laporan keuangan
g. Arsip
bernilai pendidikan, contoh: karya ilmiah para ahli, kurikulum,
satuan pelajaran dan program pelajaran
3.4. Arsip
Menurut Sifat Kepentingannya. Penggolongan arsip menurut
kepentingannya atau urgensinya ada beberapa macam, yaitu:
a. Arsip tak
berguna, contohnya surat undangan dan memo
b. Arsip
berguna, contohnya: presentasi pegawai, surat permohonan cuti dan
surat pesanan barang
c. Arsip
penting, contohnya: surat keputusan, daftar riwayat hidup pegawai,
laporan keuangan, buku kas dan daftar gaji
d. Arsip
vital, contohnya: akta pendirian perusahaan, buku induk pegawai,
sertifikat tanah/bangunan dan ijazah
3.5. Arsip
Menurut Fungsinya. Penggolongan arsip berdasarkan fungsi arsip
dalam mendukung kegiatan organisasi ini ada dua, yaitu:
a. Arsip
dinamis, yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung
dalam kegiatan kantor sehari-hari
b. Arsip
statis, yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung
dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.
tempat atau
tingkat pengolahannya dan sekaligus siapa bertanggung jawab,
dapat dibedakan menjadi:
a. Arsip
pusat, yaitu arsip yang disimpan secara sentralisasi atau berada di pusat
organisasi yang berkaitan dengan lembaga pemerintah dan arsip nasional
pusat di Jakarta.
b. Arsip
unit, yaitu arsip yang berada di unit-unit dalam organisasi yang
berkaitan dengan lembaga pemerintah dan arsip nasional di daerah ibu kota
propinsi.
3.7. Arsip
Menurut Keasliannya. Penggolongan arsip berdasarkan pada tingkat
keaslian dapat dibedakan menjadi:
a. Arsip
asli, yaitu dokumen yang langsung terkena hentakan mesin tik,
cetakan printer, tanda tangan, serta legalisasi asli yang merupakan
dokumen utama.
b. Arsip
tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan seterusnya yang dalam proses
pembuatannya bersama dokumen asli, tetapi ditujukan pada pihak
selain penerimaan dokumen asli.
c. Arsip
salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama
dengan dokumen asli, tetapi memiliki kesesuaian dengan dokumen asli.
3.8. Arsip
Menurut Kekuatan Hukum. Penggolongan arsip berdasarkan kekuatan hukum atau
legalitas dari sisi hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam:
a. Arsip
autentik, yaitu arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli
dengan tinta (bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi
arsip bersangkutan. Arsip-arsip autentik dapat digunakan sebagai bukti
hukum yang sah.
b. Arsip
tidak autentik, yaitu arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda
tangan asli dengan tinta, arsip ini dapat berupa fotokopi, film, mikrofilm
dan hasil print komputer.
Ruang
lingkup kegiatan kegiatan kearsipan adalah:
1.
penciptaan dan penerimaan
warkat
2.
Pengumpulan dan penerimaan warkat
3.
pengendalian warkat
4.
pemeliharaan dan perawatan warkat/arsip
5.
penyimpanan warkat/arsip
6.
Pemusnahan arsip
Nilai guna
arsip menurut para ahli:
a. Nilai
Kegunaan Administrasi
Seorang
pimpinan hendaknya dapat mengurus atau menyelesaikan setiap persoalan yang
dihadapi dengan sebaik-baiknya serta membuat keputusan dengan tepat. Untuk
dapat membuat keputusan dengan tepat perlu adanya catatan-catatan atas
peristiwa yang telah terjadi. Dengan tersedianya warkat yang diperlukan
untuk menyelesaikan sesuatu persoalan, berarti warkat tersebut dapat
mempunyai nilai kegunaan administrasi.
b. Nilai
Kegunaan Hukum
Apabila
timbul persoalan dan perlu diselesaikan menurut hukum maka sesuatu warkat
dapat pula digunakan sebagai bahan pembuktian hukum.
c. Nilai
Kegunaan Keuangan
Warkat
mempunyai nilai kegunaan keuangan apabila sesuatu warkat itu
dapat menimbulkan akibat atau menyangkut keuangan.
d. Nilai
Kegunaan Haluan Organisasi
Sesuatu
warkat dapat berguna sebagai landasan untuk mengambil kebijakan atau
haluan sesuatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
e. Nilai
Kegunaan Organisasi
Sesuatu
warkat dapat pula digunakan untuk dasar pelaksanaan suatu pekerjaan.
f. Nilai
Kegunaan Sejarah
Warkat dapat
pula berguna sebagai bahan sejarah karena warkat dapat menerangkan
peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
g. Nilai
Kegunaan Penelitian
Warkat dapat
berguna sebagai bahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut
atau bahan penelitian.
h. Nilai
Kegunaan Penerangan
Warkat dapat
berguna sebagai bahan untuk memberikan penerangan kepada khalayak ramai.
Pada
pokoknya sesuatu warkat mempunyai empat macam kegunaan:
a. Guna
informatif, yakni memberikan sesuatu keterangan tentang sesuatu hal atau
peristiwa
b. Guna
yuridis, yakni menjadi bahan pembuktian dalam sesuatu proses
c. Guna
historis, yakni menggambarkan keadaan atau peristiwa pada masa yang lampau
agar tidak terlupakan sepanjang masa sebagai peristiwa sejarah
d. Guna
ilmiah, yakni sebagai catatan hasil-hasil pemikiran seseorang sarjana atau
penemuan-penemuan sesuatu eksperimen ilmiah.
Ditinjau
dari kepentingan penggunaan arsip maka nilai guna arsip didasarkan
pada kegunaan nilai guna primer dan nilai guna sekunder.
a. Nilai
Guna Primer
Nilai guna
primer, yaitu arsip yang didasarkan pada kegunaan pelaksanaan tugas dan
fungsi lembaga/instansi pencipta arsip. Nilai guna primer meliputi:
1) Nilai
guna administrasi, yaitu nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan
bagi pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga atau instansi pencipta arsip
2) Nilai
guna hukum, yaitu mempunyai nilai guna hukum apabila berisikan bukti-bukti
yang mempunyai kekuasaan hukum atas hak dan kewajiban warga negara dan
pemerintah
3) Nilai
guna keuangan, yaitu yang mempunyai nilai guna keuangan, berisi segala hal
ihwal yang menyangkut keuangan
4) Nilai
guna ilmiah dan teknologi, yaitu bernilai guna ilmiah dan
teknologi mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai akibat hasil
penelitian murni atau terapan.
b. Nilai
Guna Sekunder
Nilai guna
sekunder, yaitu arsip yang mempunyai pengertian atau sebagai tolak ukur
apakah berkas, data atau dokumen itu bernilai bagi kepentingan negara dan
ilmu pengetahuan di kemudian hari. Nilai guna sekunder meliputi:
1) Nilai
guna pembuktian, yaitu apabila mengandung fakta dan keterangan yang dapat
digunakan untk menjelaskan tentang bagaimana instansi itu diciptakan,
dikembangkan, diatur fungsi dan kegiatannya.
2) Nilai
guna informasional, yaitu arsip yang mempunyai nilai guna informasional
ditentukan oleh isi atau informasi yang terkandung dalam arsip itu bagi
kegunaan berbagai kepentingan penelitian dan kesejarahan tanpa dikaitkan
dengan lembaga atau instansi penciptanya, seperti mengenai orang, tempat,
benda, fenomena, masalah dan sejenisnya.
Peralatan
kearsipan adalah alat atau sarana yang digunakan dalam bidang kearsipan.
Peralatan ini pada umumnya tahan lama (dapat digunakan bertahum-tahun) karena
dibuat dengan bahan-bahan yang kuat seperti logam, kayu, aluminium, besi,
plastik, dan sebagainya.
Fungsi
peralatan kearsipan antara lain: sebagai sarana penyimpanan
arsip, sebagai alat bantu untuk mempercepat, meringankan, dan mempermudah
pekerjaan di bidang kearsipan, serta sebagai alat pelindung arsip dari
bahaya kerusakan sehingga arsip tahan lama.
Sebelum
mempertimbangkan secara rinci berbagai macam tentang peralatan dan perlengkapan
kearsipan, ada 3 istilah penting yang berkaitan dengan penyimpanan arsip, yaitu
sebagai berikut.
1.
Pengarsipan horizontal, yaitu penempatan atau penyimpanan
arsip/dokumen/map dilakukan secara mendatar (horizontal), dimana arsip atau
dokumen saling bertumpuk pada rak atau laci yang tidak terlalu dalam.
2.
Pengarsipan vertikal, yaitu penempatan atau penyimpanan
arsip/dokumen/map dilakukan secara tegak lurus (vertikal) di mana arsip disusun
berderet kebelakang.
3.
Pengarsipan lateral, yaitu penempatan atau penyimpanan
arsip/dokumen/map dilakukan secara berdiri (lateral) di mana arsip disusun
berderet menyamping.
Pekerjaan
mengarsip merupakan bagian dari pekerjaan yang ada dalam bidang
administrasi/ketatausahaan, sehingga peralatan yang digunakan di bidang
kearasipan juga sebagian besar sama dengan yang digunakan dalam bidang
ketatausahaan. Dalam hal ini adalah peralatan yang pada umumnya digunakan untuk
kegiatan penyimpanan surat atau berkas-berkas (arsip).
Macam-macam
peralatan kearsipan antara lain sebagai berikut.
Filing
cabinet, yaitu
lemari arsip yang terdiri dari beberapa laci, antara 1-6 laci; tetapi yang
paling banyak digunakan adalah 4 dan 5 laci. Setiap laci dapat menampung kurang
lebih 5.000 lembar arsip ukuran surat yang disusun berdiri tegak lurus
(vertikal) berdderet ke belakang. Filing cabinet berguna untuk menyimpan
arsip atau berkas yang masih bersifat aktif.
Sebelum
arsip disimpan ke laci, terlebih dahulu arsip-arsip tersebut dimasukkan ke
dalam folder atau folder gantung (hanging folder).Penyimpanan arsip
dalam laci sebaiknya tidak ketat padat, di samping membuat pekerjaan pencarian
menjadi sulit, juga dapat merusak arsip yang ada di dalamnya. Dengan demikian,
sebaiknya arsip yang disimpan tidak lebih dari 4.000 surat, dengan folder
sekitar 40-50 folder dan guide 20-40 lembar.
Dalm laci filing
cabinet dilengkapi dengan sepasang gawang yang dipasang di kiri dan kanan
bagian atas memanjang ke belakang sepanjang lacinya. Gawang tersebut digunakan
untuk menyangkutkan hanging folder. Filing cabinet dapat terbuat
dari plastik atau logam, karena lebih kuat.
Penggunaan
filling cabinet dilengkapi dengan:
1.
Tab,
Ialah menonjol
di sebelah atas guide atau map berukuran lebih kurang: lebar 1,15 cm, panjang
10 cm. Letak tab tersebut bermacam-macam dari ujung kiri petunjuk (guide)
sampai ke kanan . Guna tab adalah mencantumkan pokok masalah, kode dan
tanda-tanda petunjuk lainnya.
2.
Sekat atau Guide
Sekat atau
guide merupakan petunjuk dan pemisah antara kelompok masalah yang satu dengan
kelompok masalah yang lain, sesuai dengan pengelompokan masalah pada klasifikas
iarsip.
–
Dibuat dar ikarton tebal (supaya dapat tegak)
–
Memilik ibagian yang menonjol yang dinamakan tab.
Contoh
pembuatan/penggunaansekat
*
Sekat pertama dengan tab pada ujung paling kiri digunakan untuk menyekat
kelompok primer (pokok masalah).
*
Sekat kedua dengan tab pada kedudukan lebih kekanan atau di tengah, digunakan
untuk menyekat antara kelompok sekunder (sub masalah).
*
Sekat ketiga untuk menyekat antara kelompok tersier (sub-sub masalah)
Rotary adalah semacam filing cabinet
tetapi penyimpanan arsip dilakukan secara berputar. Alat ini dapat digerakkan
secara berputar, sehingga dalam penempatan dan penemuan kembali arsip tidak
banyak memakan tenaga. Alat ini terbuat dari bahan yang kuat seperti logam atau
besi. Arsip disimpan pada alat ini secara lateral
Lemari arsip adalah lemari tempat menyimpan arsip
dalam berbagai bentuk arsip. Lemari ini dapat terbuat dari kayu atau juga besi
yang dilengkapi dengan daun pintu yang menggunakan engsel, pintu dorong, atau
pun menggunakan kaca. Ada juga yang dibuat untuk menyimpan banyak arsip dengan
menghemat ruangan, lemari seperti ini yang dinamakan dengan roll o pack.
Penyusunan
arsip dapat dilakukan dengan cara berdiri menyamping (lateral) dengan terlebih
dahulu arsip dimasukkan ke dalam ordner atau dengan cara ditumpuk mendatar
(horizontal) dengan terlebih dahulu arsip dimasukkan ke map, berfungs iuntuk
menyimpan berbagai macam bentuk arsip, misalnya:
–
Rol film
–
Ordner, dan lain-lain
Rak arsip
adalah lemari tanpa pintu tempat menyimpan arsip yang disusun secara lateral
(menyamping). Arsip-arsip yang akan disimpan di rak terlebih dahulu dimasukkan
ke dalam ordner atau kotak arsip. Ordner atau kotak arsip ditempatkan di rak
arsip sehingga tampak punggung dari ordner atau kotak arsip, yang berguna untuk
menepatkan label atau judul dari arsip yang ada di dalamnya. Rak arsip dapat
dibuat dari kayu atau besi.
Map arsip
adalah lipatan yang terbuat dari karton/kertas tebal atau plastik yang
digunakan untuk menyimpan arsip/surat-surat. Arsip yang disimpan tidak terlalu
banyak, berkisar 1-50 lembar. Sebaiknya arsip jangan sampai disimpan terlalu
banyak sehingga map sulit ditutup. Map arsip ada beberapa macam, antara lasin sebagai
berikut.
a.
Stopmap folio, yaitu map yang terdapat daun penutup pada setiap sisinya.
Daun penutup ini berfungsi untuk menopang surat yang ada di dalamnya agar tidak
jatuh. Pada uumumnya, stopmap folio digunakan untuk menyimpan
arsip yang sudah inaktif, di mana map yang berisi kumpulan arsip ini akan
dibendel atau diikat dengan menggunakan tali.
b.
Map snelhecter, yaitu map yang mempunyai penjepitdi tengah map. Map ini
tidak mempunyai daun penutup. Untuk menopang arsip/surat yang ada di dlamnya
digunakan penjepit. Arsip yang di simpan pada umunya yang bersifat inaktif,
tetapi dapat juga untuk menyimpan arsip aktif. Arsip yang ditempatkan di
dalamnya terlebih dahulu harus dilubangi dengan menggunakan perforator.
c.
Folder, yaitu map tanpa dilengkapi dengan daun penutup. Map ini berupa lipatan
kertas tebal/plastik saja. Karena tidak ada daun penutupnya, maka map ini
fungsinya untuk menyimpan arsip yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam kotak
arsip secara vertikal.
Map ini
mempunyai tab (bagian yang menonkjol pada posisi atas) untuk menuliskan
judul/label tentang arsip yang ada di dalam folder tersebut.
d.
Hanging folder, yaitu folder yang mempunyai besi penggantung. Besi
penggantung ini dipasang pada gawang yang ada di filing cabinet.
Hanging folder juga mempunyai tab untuk menuliskan kode atau
indeks arsip yang ada di dalamnya.
Guide yaitu lembaran kertas tebal atau
karton yang digunakan sebagai penunjuk dan atau sekat/pemisah dalam penyimpanan
arsip. Guide terdiridari 2 bagian, yaitu sebagai berikut.
a.
Tab guide, yaitu bagian yang menonjol untuk menuliskan kode-kode,
tanda-tanda, atau indeks (pengelompokan) arsip.
b.
Badan guide, fungsinya untuk menopang arsip-arsip yang ada di
belakangnya.
Guide ditempatkan di depan folder jika
penyimpanan arsip menggunakan filing cabinet, atau dapat juga di depan
arsip jika penyimpanan menggunakan ordner atau map snelcter.
Guide dapat dibuat dengan berbagai ukuran
disesuaikan dengan bentuk arsip. Jika arsip berupa surat-surat dengan
menggunakan kertas ukuran folio atau A4, maka badan guide dibuat sesuai
ukuran arsip yang disimpan, tetapi jika arsip ukurannya kecil, maka guide juga
kecil.
Posisi tab
guide dapat diatur penempatanny, yaitu sebagai berikut.
a.
Guide pertama,
yaitu tab guide pada posisi atas sebelah kiri, untuk menuliskan kelompok
utama (main subject).
b.
Guide kedua, yaitu
tab guide terletak pada posisi atas bagian tengah, untuk menuliskan
kelompok sekunder (sub subject)
Guide ketiga, yaitu tab guide terletak
pada posisi atas sebelah kanan, untuk menuliskan kelompok tersier (sub sub
subject) atau untuk yang lebih luas lagi
Ordner
adalah map besar dengan ukuran punggung sekitar 5 cm yang di dalamnya terdapat
besi penjepit. Arsip yang akan disimpan di dalam ordner terlebih dahulu
dilubangi dengan menggunakan perforator.
Ordner
terbuat dari karton yang sangat tebal sehingga cukup kuat jika diletakkan
secara lateral pada lemari arsip atau rak arsip. Ordner dapat memuat kurang
lebih 500 lembar arsip/surat.
Untuk memper
mudah penghitungan kebutuhan peralatan arsip terutama bila kita menggunakan
peralatan untuk menyimpan dan menemukan kembali arsip dengan menggunakan ordner
atau sejenisnya, maka perlu diketahui beberapa istilah sebagai berikut:
a.
Dead space = bagian yang tidak dapat digunakan untuk menyimpan media informasi
b.
Expansion space = bagian yang digunakan untuk menampung arsip dan tambahannya
dari waktu ke waktu
c.
Pape thickness = tebal media informasi
d.
File thickness = tebal keseluruhan dari media, informasi dan dengan holder
secara keseluruhan.
e.
Access Room = jarak antara file satu dengan file yang lainnya untuk
mempermudah penyimpanan dan pengambilan file
Stapler
adalah alat yang digunakan untuk menyatukan sejumlah kertas. Stapler digerakkan
dengan menggunakan tenaga menusia. Cara kerja dan komponennya mekanik, serta
baru befungsi apabila diisi dengan staples. Stapler dan staples terbuat dari
bahan logam sehingga cukup kuat. Sedangkan alat untuk melepas staples dinamakan
staples remover.
Jangan
memasukkan isi staples melebihi kemampuannya, supaya daya lentur per tetap
kuat. Jika terjadi kemacetann di bagian mulut, usahakan tidak memukul-mukul
stapler. Stapler sangat populer sehingga memiliki banyak nama tidak resmi yang
berasl dari suara yang dikeluarkan saat ini, seperti jekreken, jepretan, dan
cekrekan.
Menurut
kemampuan dan bentuknya, stapler dibedakan menjadi:
a.
Stapler kecil, yaitu stapler yang bentuknya kecil dan mampu membendel maksimum
10 lembar kertas.
b.
Stapler sedang, yaitu stapler yang bentuknya sedang dan mampu membendel 10-20
lembar kertas.
c.
Stapler besar, yaitu stapler yang bentuknya besar dan mampu
membendel lebih dari 20 lembar kertas
Perforator adalah alat untuk melubangi
kertas/kartu. Perforator dibedakan antara lain sebagai berikut.
a.
Perforator dengan satu pelubang, digunakan untuk melubangi kartu
perpustakaan, papan nama, plastik, dan lain-lain.
b.
Perforator dengan dua pelubang, digunakan untuk melubangi
ketas yang akan disimpan dalam map snelhecter atau ordner.
c.
Perforator dengan lima pelubang, digunakan untuk melubangi kertas
yang akan dimasukkan ke dalam ordner.
Perforator digerakkan dengan tenaga manusia.
Car kerja dan komponennya mekanis. Perforator membuat lubang dengan
diameter 5 mm. Perforator terbuat dari logam.
Cara kerja
menggunakan perforator adalah sebagai berikut.
a.
Siapkan kertas yang akan diberi lubang, maksimum 10 lembar. Lembar paling atas
dilipat sama lebar untuk menentukan titik tengah, lalu tepi kertas diratakan.
b.
Kertas diletakkan di papan kertas pada posisi tengah sampai tepi kertas
menyentuh batas tepi perforator.
Tangkai perforator
ditekan dengan telapak tangan sampai kertas berlubang
Numerator adalah alat untuk membubuhkan nomor
pada lembaran dokumen. Menurut bentuk dan ukurannya, numerator dibedakan
menjadi sebagai berikut.
a.
Numerator kecil, yaitu numerator yang ukuran angkanya kecil dan
terdiri dari 4-6 digit.
b.
Numerator besar, yaitu numerator yang ukuran angkanya lebih besar
dan terdiri lebih dari 6 digit.
Numerator digerakkan dengan tangan. Cara kerja
dan komponennya mekanis. Terdapat pengatur angka rangkap, dan membuat angka
secara otomatis dengan cara menekannya. Jika tidak digunakan, numerator harus
disimpan di tempat tertutup dan kering.
Adapun cara
kerja numerator adalah sebagai berikut: a) Beri tinta pada bantalan
huruf, b) Atur nomor awal, c) Cetak nomor dengan cara menekan
tangkai numerator
Kotak/box adalah kotak yang digunakan untuk menyimpan
arsip yang bersifat inaktif. Biasanya terbuat dari karton tebal. Arsip yang
disimpan di dalam kotak terlebih dahulu disimpan ke dalam folder. Selanjutnya
kotak ini akan ditempatkan pada rak arsip (lateral berderet ke samping).
Sekian yang dapat saya bagikan
sob!...
Kurang lebihnya saya minta
maaf oke!... ;D
Wassalamualaikum, Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar